Aneka Kreasi Siswa di Perayaan Proyek Akhir Tahun Patut Diacungi Jempol
Pada 6 hingga 10 juni 2022, SD Laboratorium UNESA punya gawe besar yaitu Perayaan Proyek Akhir Tahun. Presentasi proyek ini adalah satu kegiatan dalam rangka menuju Kurikulum Merdeka Belajar. Sri Lestari, Kepala SD Laboratorium menyampaikan dalam sambutan pembukaannya “Presentasi proyek ini adalah hal yang baru bagi kalian, tetapi saya yakin kalian bisa melaksanakannya dengan baik dan berhasil, saya sangat meyakini kalian mampu menyelesaikan proyek akhir tahun ini dengan bimbingan guru dan orang tua kalian di rumah,”
Sebagai presentasi pertama, penonton
diperlihatkan oleh presentasi kelompok 1 tentang Jamuku Imunku, Wedang Uwuh, kemudian
dilanjutkan dengan pengelolaan limbah plastik menjadi barang bernilai ekonomis,
yaitu pembuatan mobil mobilan dan jam dinding dari botol aqua bekas. Ada pula
pemanfaatan botol oli bekas menjadi tempat sendok makan yang sangat bagus dan
menarik, pembuatan batik jumputan, multi purpose drawer, lampion benang, pupuk
alami dari kulit pisang, miniatur animal city park, serta miniature garden.
Yang tak kalah menariknya adalah pembuatan composter. Papar Hafiludin
Alghifary,S.Pd selaku wali kelas maupun pembimbing, ‘Dengan alat dan bahan yang
mudah didapat yaitu limbah dapur seperti sayuran, botol besar ukuran 1,5 liter,
EM 4 (starter) serta gula. Berikut pembuatan komposter, pertama potong limbah
dapur menjadi bagian yang kecil, membuat campuran EM4 dengan gula dan air,
dengan perbandingan 1: 1 : 50 ml. Setelah semua bahan siap, masukkan sekam pada
lapisan pertama, kompos yang sudah jadi berfungsi sebagai starter pada lapisan
kedua dan lapisan ketiga limbah dapur yang sudah dipotong tadi, kemudian
masukkan campuran EM4 yang sudah dipersiapkan tadi lalu tutup botol agar
mempercepat proses penguraian. Tunggu hingga kurang lebih 5 hari, maka pada
hari kelima, komposter dapat digunakan. Pupuk yang berbentuk cair bisa
digunakan sebagai pupuk yang disemprotkan, dan pupuk yang berbentuk kering
tidak perlu dibuang melainkan bisa pula dimanfaatkan sebagai pupuk yang
disebarkan di tanaman.”
Pada hari selanjutnya, giliran kelas
1 yang berpresentasi. Berikut sedikit cuplikan salah seorang siswa yang tampil
setelah namanya dipanggil dan bergegas naik ke atas panggung aula dan memulai
presentasinya“Hello my friends and my teacher. My name is Realyta Anindita
Keisha Zara. I am from class 1 B. Now I will present diorama project by me and
my mom. It is diorama about the day and night. The day comes by the sun, the
shape of the sun is like a circle. The night comes by the moon. The shape of
the moon is like a circle but sometimes crescent. Siang dan malam terjadi
karena bumi berputar pada porosnya. Yang menyebabkan bagian bumi yang terkena
matahari menjadi siang dan bagian bumi yang tidak terkena matahari menjadi
malam.” Dengan semangat ia tunjukkan kepada penonton diorama yang telah dibuat dan
menjelaskan kegiatan kegiatan yang dilakukan pada siang dan malam.
Di hari ketiga dan keempat, kelas II
dan III, siswa menampilkan presentasinya tentang rambu rambu lalu lintas. Semua
anak dengan berani mempresentasikan berbagai gambar rambu lalu lintas,
fungsinya serta bahaya yang ditimbulkan bila pengemudi di jalan tidak mematuhi
rambu rambu lalu lintas. Bermacam rambu yang dapat mereka buat, ada yang dari
stereofoam, alon, kardus, pipa, papan triplek, dan bahkan ada pula papan
traffic light yang dilengkapi dengan tombol lampu yang menyala sesuai warnanya.
Bagus sekali bukan?
Penampilan di hari terakhir
juga tak kalah menariknya. Kelas 4 tak mau kalah dengan adik dan kakak
kelasnya. Mereka akan membawakan presentasi tentang energy alternative. tanaman
hidroponik serta alat penjernih air. Bet us rikut cuplikan presentasi salah
satu kelompok, “Hi everyone, we are from grade four. We try to present our
project about energy alternative, that is from potatoes to electricity. Before
we start, let us introduce the names of the group. Okay, let my friends tell
you about the ingredients,” Kemudian anggota kelompok yang lain memaparkannya,
“Bahan bahannya adalah kentang sebanyak 3 buah, paku dan rangkaian kabel, klem
jepit dan lampu, serta 3 buah coin Rp. 1.000,-. Caranya pertama tusukkan paku
ke masing masing kentang, koin juga ditancapkan, lalu pasangkan penjepit buaya
pada masing masing koin dan paku berselang seling antara kutub positif dan negative.
Lakukan pada ketiga kentang tersebut, membentuk rangkaian seri. Ujung penjepit
positif dan negative kemudian dihubungkan dengan lampu LED. Jika lampu tidak menyala,
coba dibalik menjepit kutub positif dan negative pada lampunya, atau menambah
kentang dengan rangkaiannya lagi, agar menghasilkan daya lebih besar. Selamat
mencoba, maturnuwun dan terimakasih, “