Hari Kartini, Ini Pesan Endang Ariadi untuk Wanita Jaman Sekarang
Dalam peringatan
Hari Kartini tanggal 21 April 2022 kali ini, SD Laboratorium UNESA mewawancarai
seorang tokoh wanita yang sangat hebat dalam dunia pendidikan khususnya di SD
Laboratorium UNESA. Siapakah dia? Dia adalah Endang Ariadi Wanita kelahiran Banyumas, 9 Januari 1942,
dari pasangan R. Abdul Kadir dan RA. Supratinah. Semenjak berdirinya SD
Laboratorium UNESA pada tahun 1998, beliau dipercaya oleh Rektor UNESA kala
itu, Prof.Drs. H. Toho Cholik Mutohir, MA, Ph.D sebagai kepala sekolah. Hingga
saat ini, beberapa kegiatan sekolah yang merupakan ide cemerlang dari kepala
sekolah pertama ini masih tetap dilakukan oleh siswa siswa, seperti membaca
sebelum pelajaran dimulai, menulis buku kreatif, menulis surat untuk teman yang
sakit atau berduka, pelajaran Budi Pekerti pada jadwal tersendiri, dsb.
Kesibukan beliau
setelah pensiun dari UNESA dan kepala SD Laboatorium UNESA saat ini adalah
sebagai ibu rumah tangga. Walaupun sebagai ibu rumah tangga, namun beliau
sangat menikmatinya karena dalam
kesehariannya beliau selalu melakukan hobi tercintanya yaitu membaca. Sudah
beribu ribu buku yang telah beliau baca. Hampir bisa dipastikan satu bulan
berhasil membaca buku sebanyak 2 hingga 3 judul buku.
Dikaruniai dua
putra yang telah sukses, Arie Wardono yang kini menjadi dosen di UNESA , serta
Arie Prabowo yang kini bekerja di Singapura, tidak lantas membuat beliau
berhenti mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk memajukan pendidikan,
dengan cara tetap memantau sekolah yang pernah beliau pimpin, yaitu SD
Laboratorium UNESA. Beliau sering memberi wejangan kepada seluruh guru tentang
betapa pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Sebagaimana beliau
mencontohkan cara berperan sebagai ibu yang berusaha menjaga keseimbangan peran
sebagai seorang ibu maupun sebagai seorang wanita karir. Sesulit apapun dunia
karir, yang menurut beliau merupakan perwujudan dari menjadi individu yang
bermanfaat bagi lingkungan, beliau tetap berusaha menjadi seorang ibu yang utuh
bagi kedua putranya, sehingga mereka berdua berhasil dalam kehidupan
masing-masing.
Pesan penting yang beliau sampaikan dalam hal peran seorang wanita, baik sebagai ibu rumah tangga maupun wanita karir, ”Hakekat wanita adalah bisa menyesuaikan diri. Perempuan atau wanita bekerja di bidang apapun, tetap perlu belajar dari lingkungan, belajar dari kehidupan, dan mengambil hikmahnya. Kita sebagai wanita di jaman sekarang tidak bisa menghindar dari keadaan yang serba teknologi. Menjadi gaptek pun juga tidak bagus. Jadi, secanggih apapun teknologi, seorang ibu tetap mendampingi putra putrinya di rumah dan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. “